Jumat, 06 Januari 2012

METAKOGNISI KEL. 11 & 12


Kel. 11 EKOSISTEM AKUATIK
Hutan pantai adalah hutan yang menyebar di sepanjang pantai yang tidak tergenang oleh pasang surut air laut dengan luas + 3,3 juta hektar. Ciri umum ekosistem ini antara lain adalah tidak terpengaruh iklim, tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung), tanah rendah pantai, pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit. Hutan pantai dapat dijumpai di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.
Rawa adalah lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis. Jadi rawa merupakan semua macam tanah berlumpur yang terbuat secara alami, atau buatan manusia dengan mencampurkan air tawar dan air laut, secara permanen atau sementara, termasuk daerah laut yang dalam airnya kurang dari 6 m pada saat air surut yakni rawa dan tanah pasang surut.
Mangrove di sebut juga hutan pantai, hutan pasang surut air laut, hutan payau, atau hutan bakau. Merupakan tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini terdapat di di Pulau sumatra ,kalimantan ,jawa dan irian jaya. Hutan ini dapat hidup dengan subur kalau wilayah pesisir tersebut memenuhi syarat-syarat berikut, terlindung dari gemuran ombak dan arus pasang surut air laut yang kuat, daerahnya datar, memilki muara sungai yang besar, dan kadar garam air laut antara 10-30 per mil. Jadi hutan mangrove sangat penting di wilayah pesisir yang memiliki fungsi sebagai penahan abrasi, penyerap limbah, dan pencegah intrusi laut.
Ekosistem air tawar memiliki cirri-ciri antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau) dan hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja. Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah.
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pantai yang cukup banyak diminati di dunia ini tidak hanya karena keindahannya (yang membuat harganya tinggi sehingga banyak yang diambil secara paksa dari laut) tapi juga karena keunikkannya. Di Indonesia ini nilai total terumbu karang dapat dibilang tak ternilai karena wilayahnya yang luas (60.000 km2). Jadi terumbu karang juga tempat bertelurnya ikan-ikan dan juga dapat menahan abrasi pantai.

<$21--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE
Kel. 12 SUKSESI
Suksesi adalah suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Jadi suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Jadi suksesi juga bisa di buat oleh manusia.
Suksesi dapat dibedakan berdasarkan kondisi habitat yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru. Jadi suksesi primer dapat di sebabkan oleh letusan gunung dimana tumbuhan sekitarnya atau lingkungan sekitarnya akar hancur dan lama kelamaan akan tumbuh lagi tumbuhan yang baru. Sedangkan suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami atau akibat kegiatan manusia. Gangguan alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang, aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan.
Penyebab adanya suksesi yaitu iklim, topografi, dan biotic. Keadaan iklim kadang-kadang membawa akibat rusaknya vegetasi baik sebagian maupun seluruhnya. Dan akhirnya suatu tempat yang baru (kosong) berkembang menjadi lebih baik (daya adaptasinya besar) dan mengubah kondisi iklim. Dalam topografi yaitu perubahan kondisi tanah, antara lain: Erosi:  Erosi dapat terjadi karena angin, air dan hujan. Pemakan tumbuhan seperti serangga yang merupakan pengganggu di lahan pertanian demikian pula penyakit mengakibatkan kerusakan vegetasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar