Jumat, 06 Januari 2012

METAKOGNISI KEL. 9-10


Kel.9 EKOSISTEM
Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara   struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies (spesies diversiry). Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks,memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi. Jadi ekosistem juga hubungan timbale balik antara mahluk hidup dengan lingkunganya dimana hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan jaring makanan.

Ekosistem terbagi menjadi dua system yaitu system tertutp dan system terbuka. Sistem tertutup yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran energi, tetapi tidak memungkinkan pertukaran materi antara sistem dengan lingkungannya, contohnya bumi. Sedangkan sistem terbuka yaitu sistem dengan batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi melintasi batas. Sistem alam terbuka memiliki kharakteristik cenderung berada dalam suatu kondisi yang seimbang dan dinamis.
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan mahluk hidup lainnya. Sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati, contohnya  suhu, sinar matahari, air, tanah, angin dan garis lintang. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
Cahaya matahari adalah sumber utama energi bagi kehidupan. Jadi cahaya matahari juga berperan dalam proses fotosintesis. Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari, energi cahaya matahari ini diubah menjadi energi kimia oleh organisme autotrof, yang kemudian diteruskan keorganisme heterotrof dalam bentuk senyawa-senyawa organik dalam makanannya dan dibuang dalam bentuk panas.
Kel. 10 EKOSISTEM DARAT/ TERRESTRIAL
Daerah tropis secara keseluruhan mencakup 30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis merupakan hutan yang berada di daerah tropis. Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun, rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %.
Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Karakteristik hutan musim tropis yaitu, tumbuhan membentuk formasi musiman, tumbuhan umumnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit (mampu beradaptasi dangan musim kemarau dan musim hujan), pada musim kemarau daunnya merandas (rontok) sebaliknya pada musim penghujan daunnya lebat, hutan musim biasa diberi nana sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan. Contoh : hutan jati, hutan pinus, hutan angsana.
Hutan konifer termasuk daerah-daerah penghasil kayu terbesar di dunia. Jarum-jarum konifer sangat lambat membusuk, dan tanah mengembangkan profil pedsol yang sangat khas. Tanah dapat mengandung populasi organisme-organisme kecil cukup baik tetapi sedikit organisme-organisme yang lebih besar.
Hutan boreal Dikenal juga sebagai hutan konifer belahan bumi utara atau ”taiga”, menempati zona mulai dari perbatasan dengan tundra sampai sekitar 800 km ke sebelah selatan. Hutan boreal ini tumbuh di region dingin atau sejuk, beriklim lembab dari pedalaman continental.
Padang rumput menguasai daerah yang luas di dunia ini baik di tropika maupun temperata. Padang rumput temperata, dikenal dengan ”prairie” dalam dunia baru dan ”stepe” dalam dunia lama tidak mempunyai tumbuhan berkayu. Padang rumput tropika, dikenal sebagai ”savanna”, biasanya mempunyai pohon dalam vegetasinya. Jadi padang rumput hanya terdapat rumput tidak tumbuh pohon-pohon yang berkayu dan juga terdapat mahluk hidup. Sedangkan padang pasir  kondisi lingkungannya kekurangan satu atau lebih faktor-faktor penting yang diperlukan untuk hidup. Faktor pembatas yang memungkinkan untuk menunjang kondisi ini adalah kekeringan, suhu yang ekstrim, adanya substansi toksil, atau kecepatan angin yang tinggi. Contoh padang pasir yang luas adalah padang pasir panas dan sejuk di zona arid/kering dan padang pasir dingin atau tundra di daerah dengan garis lintang tinggi di belahan bumi utara.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar